15 bab 1 pendahuluan a. latar belakang masalah kepala sekolah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu lem

15
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu
lembaga pendidikan, karena berjalan baik atau tidaknya suatu sekolah
dalam aktivitas pendidikan dan pengajaran sangat tergantung kepada
kepala sekolah dalam mengatur dan membimbing para guru serta bawahan
lainya.
Dalam suatu lembaga pendidikan kepala sekolah merupakan pimpinan
puncak yang harus mampu menguasai seluruh personalia untuk digerakkan
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu kepala sekolah harus menguasai
seluruh personalia untuk digerakkan dalam mencapai tujuan dan kepala
sekolah pun harus menguasai sifat kepemimpinan yang baik, sehingga
dalam menjalankan tugasnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sekarang ini mengatur proses
belajar mengajar, mengatur siswa, mengatur peralatan pengajaran,
mengatur dan memelihara gedung dan perlengkapan sekolah, mengatur
keuangan, mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.1
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kepala sekolah
mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan
seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah. sekolah yang
dipimpinnya dalam upaya memberdayakan potensi peserta didik, karena
itu idealnya kepala sekolah adalah orang yang betul-betul
berkompetensi, baik kepribadian, kepemimpinan, manajemen maupun
kependidikan.
Untuk meningkatkan kemampuan kerja seorang petugas pendidikan
diperlukan pengadaan sarana, bimbingan dan pengarahan, keterampilan
atau juga cara kerja yang tepat. Posisi seperti ini di pegang kepala
sekolah yang memiliki wewenang untuk menggerakkan personaliyanya
dengan memberikan rangsangan semangat kerja para guru, dengan
melakukan berbagai cara sesuai dengan situasi dan kondisi. Salain itu
juga kepala sekolah harus tanggap dalam menilai kedaan guru baik
dilingkungannya ataupun keadaan sosial ekonominya dengan mempererat
hubungan sekolah dengan masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kemajuan sekolah.
Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah hendaknya mampu mengkordinasi
segala kegiatan para guru dan bawahan lainya guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pernyataan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan
oleh Hadari Nawawi, yaitu : “Agar pemimpin dapat mengoptimalkan semua
kegiatan yang mengacu kepada pencapaian tujuan hendaknya melalui
pengorganisasian yang berdaya guna dan berhasil dapat mewujudkan kerja
dan personalia bergerak secara serempak kearah tujuan yang sama.2
Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa betapapun baiknya organisasi
itu dapat menjalin kerjasama yang baik dan harmonis dengan para
anggota organisasinya dan tidak bertanggung jawab dengan apa yang
telah dipimpinnya. Para bawahan ataupun setaf suatu organisasi harus
senantiasa mendapat perhatian, petunjuk dan bimbingan dari seorang
kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya.
Kedisiplinan guru adalah ketaatan atau kepatuhan guru dalam
melaksanakan tugas mengajar dan tata tertib yang berlaku pada setiap
sekolah tersebut. Menurut Subari menungkapkan, bahwa disiplin adalah
penurutan terhadap suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk
tercapainya tujuan peraturan itu.3 Selanjutnya pengertian disiplin
menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti kepatuhan dan tata
tetib karena di dorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata
hatinya.
Maka berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan bahwa pengertian
disiplin yaitu kesediaan untuk memahami mentaati dan melaksanakan tata
tertib atau peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah yang
berkenaan dengan hak dan kewajibannya sebagai seorang pendidik
disekolah tersebut dengan rasa senang hati, sehingga dapat menciptakan
suasana yang tertib dan aman serta sanggup menerima sanksi apabila
melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah.
Guru yang disiplin adalah guru yang mematuhi atau mentaati tata tertib
yang dikeluarkan oleh sekolah yang bersangkutan yaitu:
1.
Menepati waktu-waktu mengajar yang telah ditetapkan
2.
Datang dan pulang kesekolah tepat pada waktunya
3.
Bahan atau materi pelajaran yang disajikan sesuai dengan ketentuan
didalam kurikulum yang dipedomani
4.
Aktif membuat rencana pelaksanaan pengajaran dan melaksanakannya
Jelasnya tanpa adanya kedisiplinan guru dalam proses pengajaran yang
dilangsungkan, kemungkinan besar keaktifan siswa dalam belajar baik
disekolah maupun diluar sekolah, cendrung semakin kurang. Kondisi
belajar seperti ini kemungkinan besar akan melahirkan sesuatu hasil
atau prestasi belajar yang tidak memuaskan terutama sekali bagi siswa
yang bersangkutan dan orang tuanya. Justru itu kedisiplinan guru
mengajar berpengaruh besar terhadap keaktifan murid-muridnya dalam
belajar.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu sekolah diperlukannya
keefektivan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, untuk
mencapai semua itu diantaranya diperlukannya kedisiplinan guru dalam
mengajar untuk menepati segala aturan disekolah yang telah disepakati,
dalam hal ini diperlukan nya peran kepala sekolah sebagai seorang
pemimpin karena kepala sekolah juga bertanggung jawab atas segala
proses kegiatan dan pembelajaran di sekolah yang dia pimpin.
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini serta gejala-gejala
yang penulis temukan di lokasi penelitian maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang “Peran kepala sekolah sebagai leader
dalam meningkatkan kedisiplinan guru di SD Muhammadiyah Meranjat
Kabupaten Ogan Ilir”
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih tajam dan terarah serta tidak keluar dari
tema penelitian, maka penelitian ini hanya terbatas pada kajian
tentang peran kepala sekolah sebagai leader (pemimpin) dan
kedisiplinan guru.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapati beberapa masalah permasalahan yang
perlu dibahas lebih lenjut lagi, maka untuk mempermudah arah
penelitian ini, masalah – masalah tersebut akan di teliti dirumuskan
antara lain sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah peran kepala sekolah sebagai leader dalam
meningkatkan kedisiplinan guru di SD Muhammadiyah Meranjat?
2.
Bagaimanakah kedisiplinan guru di SD Muhammadiyah Meranjat?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Sebagaimana rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini antara
lain adalah :
a.
Untuk Mengetahui peran kepala sekolah sebagai leader dalam
meningkatkan kedisiplinan guru di SD Muhammadiyah Meranjat.
b.
Untuk mengetahui kedisiplinan guru di SD Muhammadiyah Meranjat.
2.
Kegunaan Penelitian
a.
Kegunaan secara teoritis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, mengenai pentingnya peran kepala
sekolah, dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan situasi dan
kondisi proses belajar mengajar di sekolah yang lebih dinamsi
sekaligus untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
b. Kegunaan secara praktis
Sebagai bahan masukan bagi pihak atasan dalam memberikan perhatian
untuk seluruh guru-guru yang ada didalam unitnya sehingga dapat
meningkatkan kedisiplinan guru.
E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam skripsi Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Memotivasi Guru
Mengajar di SMP Negeri 3 palembang, oleh Siti Maryana, Menerangkan
bahwa kepala sekolah merupakan seseorang pemimpin dalam suatu lembaga
pendidikan, jadi dia harus mampu menjalankan kepemimpinan ssebaik
mungkin. Sebagai seorang pemimpin, hendaknya kepala sekolah harus
memiliki cara atau tipe kepemimpinan yang baik. Kepala sekolah juga
harus dapat memotivasi kepada guru, agar dapat mengajar dengan sebaik
mungkin. Adapun cara yang di kepala sekolah dalam memotivasi guru
dalam mengajar tersebut, yaitu kepala sekolah selalu mengontrol proses
pelaksanaan dalam belajar mengajar dan selalu memberikan pengarahan
kepada guru, memperhatikan kesejahteraan guru, memberikan penghargaan
kepada guru yang berprestasi dan memberikan kesempatan kepada guru
untuk melanjutkan studi nya serta memberikan tugas kepada guru sesuai
dengan bidang nya masing-masing.
Kemudian dalam skripsi yang berjudul Keteladanan dan Keprofesionalan
Guru Agama dalam mengajar di SMU Muhamaddiyah 6 Palembang, Oeh Siti
Fatimah, bahwa keprofesionalan guru dapat dipahami yaitu suatu
keahlian yang meliputi kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
seseorang dalam tugas nya mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan
ke masyarakat yang sifat nya sosial dan amal. Sehingga ilmu
pengetahuan tersebut bermanfaat dan diharapkan pendidikan dapat
berhasil seperti yang di inginkan.
Dalam skripsi yang berjudul Kiat meningkatkan Eksistensi
Profesionalisme Guru dalam Rangka Mempertinggi Suatu Pendidikan Islam,
oleh suparti, bahwa kiat sebagai suatu usaha untuk mencapai pada
dasarnya harus di lakukan segala bidang kehidupan, tidak terkecuali
dalam hal profesionalisme guru, maka semakin tinggi pula kualitas
lembaga pendidikan bagi para calon guru untuk terus berlatih.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan
penelitian-penelitian sebelumnya adalah :
Pertama, bahwa judul penelitian ini belum pernah diteliti di SD
Muhammadiyah Meranjat. Kedua, penelitian tentang pembinaan kepala
sekolah sebagaimana diatas hanya menitikberatkan pada motivasi guru
dalam mengajar. Ketiga, penelitian tentang profesional guru yang
dilakukan oleh saudara Siti Fatimah dan Suparti diatas dihubungkan
pada kiat atau keteladanan profesionalitas guru terhadap kemampuan dan
keterampilan guru dalam mengajar, sedangkan judul yang akan penulis
bahas adalah pembinaan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan
guru.
F. Definisi Operasional
Peran secara bahasa adalah berasal dari bahasa Inggris yaitu “role”.
Yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “seperangkat tingkatan
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di bidangnya”.4
Dengan demikian pengertian peran secara bahasa ini ialah berprilaku
menurut posisi seseorang dalam masyarakat. Jadi adanya pekerjaan atau
tugas yang harus dilaksanakan oleh pelaku peran menurut posisinya di
bidangnya tersebut.
Pemimpin berasal dari kata “pimpin” yang memuat dua hal pokok yaitu
pemimpin sebagai subjek, yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina, atau mengatur, menuntut
dan juga menunjukan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung
jawab terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin itu
tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan didalam
menjalankan kepemimpinannya.
Setiap orang yang memberikan sumbangan bagi perumusan dan pencapaian
tujuan bersama adalah pemimpin, namun individu yang mampu memberi
sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan serta
terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya, dianggap
sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala
sekolah adalah pemimpin pendidikan.
Kepala sekolah sebagai leader adalah pemimpin pendidikan yang
mempunyai peran sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di
sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat
terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan, dan
perkembangan mutu profesional guru diantaranya disiplinan dalam waktu
mengajar, menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran
melaksanakan program mengajar, menilai hasil dan proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan.
Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin) dalam suatu lembaga
pendidikan yang bertanggung jawab mengembangkan mutu sekolah. Dalam
hal ini kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran
jalannya sekolah secara tkhnis akademis saja, akan tetapai segala
kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya
serta hubungannya dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung
jawab kepala sekolah.5
Adapun indikator yang dapat di lakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan kedisiplinan guru diantaranya :
1.
Membuat aturan dan tata tertib serta menjalankannya
2.
Memberi penghargaan kepada guru yang berprestasi
3.
Memberi teguran terhadap guru yang kurang disiplin
4.
Memberi sangsi terhadap guru yang melanggar tata tertib
Disiplin adalah suatu keadaan tata tertib dimana orang-orang tergabung
dalam suatu organisasi tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan
dengan rasa senang hati.6 Guru adalah seorang yang memiliki kemampuan
dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya
membimbing muridnya.7
Kedisiplinan guru adalah ketaatan atau kepatuhan guru dalam
melaksanakan tugas mengajar dan tata tertib yang berlaku pada setiap
sekolah tersebut.
Adapun indikator dari kedisiplinan guru dalam melaksanakan proses
belajr mengajar :
1.
Menepati waktu-waktu mengajar yang telah ditetapkan, seperti
datang dan pulang kesekolah tepat pada waktunya
2.
Bahan atau materi pelajaran yang disajikan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran
3.
Aktif membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
4.
Berpenampilan rapih dan sopan.
H. Kerangka Teori
Tabrani Rusyan dan H. Hamiwijaya berpendapat bahwa kepala sekolah
merupakan :
“Tenaga kependidikan sebagai pemimpin, untuk itu tenaga kependidikan
yang harus memimpin perlu memiliki kepribadian menguasai ilmu
pengetahuan, ilmu kepemimpinan, menguasai prinsip hubungan antar
manusia, tehnik komunikasi serta menguasai berbagai kegiatan
organisasi yang ada di sekolah.”8
Sedangkan Oteng Sutisno berpendapat bahwa kepala sekolah adalah
menyatukan fungsi-fungsi sentral pengendalian sekolah.9 Lebih lanjut
Wahyu Sumidjo menyebutkan bahwa seorang kepala sekolah dimana
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.10
Dalam beberapa definisi diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa pada
hakekatnya kepala sekolah merupakan seseorang berdasarkan kritetria
tertentu diantaranya mempunyai latar belakang yang gemilang, pangkat
yeng pernah ia raih, usia dan integritasnya, diharapkan mampu
meneggerakan, membimbing, melindungi, membina, memberikan dorongan
kepada semua komponen sekolah sehingga pada akhirnya tujuan yang
diharapkan selama ini akan tercapai.
Namun perakteknya kepala sekolah hanya berperan sebagai pemimpin
pendidikan yang bertugas mengadakan pengawasan dan pembinaan kepada
bawahannya sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dan
terlaksana dengan baik dan tujuan yang diharapkan tercapai secara
maksimal.
Kemudian mengenai kedisiplinan, menurut Sujamto disiplin adalah
kesadaran dan kesanggupan untuk selalu patuh terhadap segala ketentuan
yang harus dijalani demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,
seperti halnya kejujuran, disiplin inipun sangat menentukan wajah
aparatur pemerintahan.11 Sedangkan menurut Paul Hauck disiplin diri
adalah salah satu unsure yang paling penting, setelah kemampuan dalam
dunia ini tidak berguna kecuali kalau dapat didisiplinkan agar
berfungsi.12
Kemudian menurut Suwarjo disiplin adalah membentuk kesadaran individu
tentang hak dan kewajiban, memenuhi dan mematuhi segala macam
peraturan yang baik serta menunjukan jalur-jalur gerak kemajuan dalam
suatu kelompok.13
Mengacu pada pendapat diatas disiplin yang dimaksud disini adalah
kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan bagi seorang guru
untuk melaksanakan hak dan kewajiban dan berusaha untuk mencapai
kemajuan murid.
Kedisiplinan disini adalah kepatuhan terhadap peraturan yang
ditetapkan bagi seorang guru untuk dilaksanakan. Seorang guru di
tuntut untuk taat kepada etika keguruan. Etika keguruan dirumuskan
oleh PGRI dalam kongres ke XIII di Jakarta tahun 1973. Adapun lingkup
isi kode etik guru Indonesia mencakup beberapa aspek yaitu : aspek
kualifikasi, guru profesional, lingkup tugas dan aktivitas guru, dan
hubungan dengan lemabaga atau pihak lain yang terkait.
I. Metodologi Penelitian
1.
Jenis Data
a.
Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
kualitatif yaitu data tetang peran kepala sekolah sebagai leader dalam
meningkatkan kedisiplinan guru faktor-faktor yang mempengaruhinya
berupa uraian, penjelasan, gambaran dan keterangan seperti hasil
wawancara dan observasi di lapangan.
b. Sumber Data
1. Sumber data primer yaitu data pokok yang diperoleh dari kepala
sekolah dan guru SD Muhammadiyah Meranjat.
2. Sumber data skunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku dan
dokumentasi sekolah SD Muhammadiyah Meranjat.
2. Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.14 Jadi populasi
penelitian ini adalah keseluruhan guru di SD Muhammadiyah Meranjat
Kabupaten Ogan Ilir.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Karena
jumlah populasi yang ada kurang dari 100 orang, maka diambil semuanya
sebagai sampel penelitian : jadi penelitian ini dinamakan penelitian
populasi.
3. Tekhnik Pengumpulan Data
a.
Metode Observasi, metode ini digunakan penulis untuk meninjau
keadaan atau kondisi SD Muhammadiyah Meranjat untuk mengetahui
pelaksanaan disiplin kerja guru dan upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan kedisiplinan kerja guru.
b.
Metode Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan cara mengadakan
wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru. Metode ini
digunakan untuk mengumpulkan data dan melengkapi data yang di
dapat.
c.
Metode Dokumentasi, metode ini digunakan untuk mendapatkan data
tentang sejarah berdirinya SD Muhammadiyah Meranjat keadaan
peserta didik, guru, sarana dan prasarana.
4. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisa data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan
teknik analisis diskriptif kualitatif. Analisis ini bertujuan untuk
menggambarkan keadaan atau status fenomena atau pengumpulan data dan
data tersebut digambarkan dengan kata-kata atau kalimat.
J. Sistematika Pembahasan
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Batasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan
Kepustakaan, Devinisi Oprasional, Variabel Penelitian, Kerangka Teori,
Metodologi Penelitian, Sistematika Pembahasan.
Bab II : Landasan Teori, meliputi : Peran Kepala Sekolah Sebagai
Leader Dalam Meningkatkan Kedsiplinan Guru, Tugas dan Tanggung Jawab
Kepala Sekolah, Profesional Guru, Kedisiplinan Guru dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya.
Bab III : Kawasan Penelitian, meliputi : Sejarah Berdirinya, Letak
Geografis, Visi dan Misi, Kondisi Objektif, Keadaan Guru, Keadaan
Sarana dan Prasarana, Keadaan Siswa, Proses Pembelajaran, Struktur
Organisasi, Pembagian Tugas.
Bab IV : Hasil Penelitian Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader Dalam
Meningkatkan Kedisiplinan Guru dan Kedisiplinan Guru Di SD
Muhammadiyah XXII Meranjat Kabupaten Ogan Ilir.
Bab V : Penutup, yang meliputi : Kesimpulan dan Saran – saran.
1 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Rieneka Cipta 2000),
hlm. 81
2 Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta :
Haji Masagung, 2001). Hlm 77
3 Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar,
(Jakarta : Bumi Askara, 2004), hlm : 164
4 Ibid, hlm. 54
5 Daryanto, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, (Yoyakarta :
Gava Media, 2011), hlm : 30
6 N. A. Amentanbun, Guru dalam Organisasi Sekolah, (Bandung : IKIP
Bandung, 2005), hlm : 97
7 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009),
hlm : 180
8 A. Tabrani Rusyan dan Hawijaya, Profesional Tenaga Kependidikan,
(Jakarta : Ninekarya Jaya, 2000), hlm : 15
9 Oteng Sutisno, Administrasi Pendidikan, (Bandung : Angkasa 2006),
hlm : 143
10 Wahyu Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm : 83
11 Sujamto, Norma dan Etika Pengawasan, (Jakarta : Sinar Grafika
2008), hlm : 64
12 Paul Hauck, Mendidik Anak dengan Behasil, (Jakarta : Arcan, 2010),
hlm : 170
13 Suwarjo, Kontribusi Pendidikan dalam Era Globalisasi, (Jakarta :
PT. Tiara Wacana Yahya, 2001) hlm : 94
14 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Dalam Suatu Pendekatan, (
Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ) hlm. 108

  • II SEMINARIA SEMESTR ZIMOWY 1 WPROWADZENIE I OMÓWIENIE
  • ENCUESTA DE TRABAJO PARA EL CENTRO HISPANO CUESTIONARIO PARA
  • RAMA JUDICIAL DEL PODER PÚBLICO CONSEJO SECCIONAL DE LA
  • R OK I MAJ 1999 5 (6) ZAPISY DO
  • BAŞKENT ÜNİVERSİTESİ 20212022 ÖĞRETİM YILI GÜZ YARIYILI AVRUPA BİRLİĞİ
  • EL FRAUDE Y EL HUMOR EN LA CIENCIA EPISTEMOLOGÍA
  • DEPARTAMENTO DE FÍSICA APLICADA UNIVERSIDAD POLITÉCNICA DE VALENCIA SOLICITUD
  • RETINOIC ACID (VITAMIN A) EMBRYO TREATMENT PROTOCOL DO
  • SUNNMØRE POLITIIDRETTSLAG INVITERER HERVED TIL POLITIMESTERSKAPET I GOLF 2015
  • TRACY EVERITT DANCE COURSES GIFT CERTIFICATE THIS GIFT OF
  • POWERPLUSWATERMARKOBJECT3 PREGUNTAS EXAMENES DE LA OPE 2005 REALIZADAS HASTA
  • ŠPORTNIK LETA 2018 TUDI LETOS BOMO NA TRADICIONALNI PRIREDITVI
  • İHRACATA YÖNELİK DEVLET YARDIMLARI İHRACATA YÖNELİK DEVLET YARDIMLARI BİLGİ
  • ZLECENIE WYKONANIA EKSPERTYZY W FORMIE OPINII POZASĄDOWEJ (KONSULTACYJNEJ) NR
  • FOR PRACTICES IN BRISTOL AND SOUTH GLOUCESTERSHIRE CARER REGISTRATION
  • ANSWER QUESTIONS WITH DIFFERENT VERB TENSES 1 WHAT IS
  • INDIVIDUELL STUDIEPLAN FÖR FORSKARSTUDERANDE DATUM FÖR UPPRÄTTANDEREVISION 1 PERSONUPPGIFTER
  • SOLICITUD INFORMACIÓN SOBRE SUBVENCIONALIDAD POS 2020 DATOS DE IDENTIFICACIÓN
  • ELEKTRONICZNE ZAPISY NA SEMINARIA DOKTORANCKIE – INSTRUKCJA OD ROKU
  • INVULLEN IN DRUKLETTERS REMPLIR EN LETTRES MAJUSCULES FILL IN
  • THE REGENTS OF THE UNIVERSITY OF CALIFORNIA HEREBY WAIVES
  • EN A DE DE REUNIDOS DE UNA
  • ZESPÓŁ SZKÓŁ ŁĄCZNOŚCI TECHNIKUM ELEKTRONICZNE PRACOWNIA UKŁADÓW
  • BADENWÜRTTEMBERG INTERNATIONAL GESELLSCHAFT FÜR INTERNATIONALE WIRTSCHAFTLICHE UND WISSENSCHAFTLICHE
  • ALTERAÇÃO DE RESPONSABILIDADE AMBIENTAL P REFEITURA MUNICIPAL DE URUGUAIANA
  • PHI DELTA KAPPA INTERNATIONAL INC CHAPTER BYLAWS TEMPLATE THIS
  • UKŁADY ELEKTRONICZNE UE II TEMATYKA ZAJĘĆ PROJEKTOWYCH 5
  • ZAŁĄCZNIK NR 2 DO SIWZ FORMULARZ OFERTY FAX TELE
  • HTTPWWWMATURSKIORG MEĐUNARODNI MONETARNI FOND (MMF) SADRŽAJ 1CILJ SEMINARSKOG RADA
  • ETHIOPIAN AIRLINES HUMAN RESOURCE DEPARTMENT POSITION APPLIED FORAIRCRAFT TYPE